Tugas malaikat jibril setelah nabi muhammad wafat?-
Dalam pelajaran pelajaran sekolah dasar kita tentu sudah diajarkan
tentang rukum iman yang enam, yang diantaranya adalah beriman kepada
para malaikat, dan disebutkan pula tugas masing masingnya. Ketika
membahas tentang tugas malaikat jibril 'alaihis salam
dijelaskan bahwa ia bertugas sebagai penyampai wahyu dari Allah kepada
para nabi. Kalau dulu mungkin ketika disampaikan hal ini belum muncul
isykal (musykilah) atau pertanyaan, tapi saat ini banyak yang
mempertanyakan apa tugas malaikat jibril setelah Rasulullah shallahu 'alaihi wa sallam wafat?, apakah malaikat jibril pensiun karena Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir?, tidak ada wahyu yang akan disampaikan lagi.
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut silahkan menyimak tugas-tugas malaikat jibril selain sebagai penyampai wahyu, berikut ini:
Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut silahkan menyimak tugas-tugas malaikat jibril selain sebagai penyampai wahyu, berikut ini:
1. Memberi kekuatan kepada orang beriman yang memiliki sifat wala' dan bara'
yakni orang orang yang mencintai orang beriman dan berlepas diri dari orang kafir, dan senantiasa membela Allah subhanahu wata'ala dan agamanya demikian pula Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam dan sunnahnya. Allah subhanahu wata'ala berfirman:
لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ
كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ
عَشِيرَتَهُمْ أُولَئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الإيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ
وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأنْهَارُ خَالِدِينَ
فِيهَا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ أُولَئِكَ حِزْبُ اللَّهِ
أَلا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat,
saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan
Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau
Saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang
Telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan
pertolongan yang datang daripada-Nya." [Al-Mujadilah:22]
Ada beberapa versi penafsiran ulama tentang maksud dari firman Allah {وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ} :
1. Menguatkan mereka dengan Al-Qur'an dalam berhujjah.
2. Menguatkan mereka dengan cahaya keimanan, hidayah dan tanda-tanda kebesaran Allah.
3. Menguatkan mereka dengan bantuan Jibril.
Dalam sahih Bukhari dan Muslim, Hassan bin Tsabir Al-Anshary meminta
persaksian dari Abu Hurairah dan berkata: Aku memintamu demi Allah,
apakah kamu pernah mendengan Rasulullah mengatakan:
" يا حسان ، أجب عن رسول الله ، اللهم أيده بروح القدس ! "
Abu Hurairah menjawab: Iya.
Dan dalam sahih Muslim, dari Aisyah; Rasulullah berkata kepada Hassan bin Tsabit:
" إن روح القدس لا يزال يؤيدك ما نافحت عن الله ورسوله "
"Sesungguhnya Ruh Qudus (Jibril) senantiasa menguatkanmu selama engkau membela Allah dan Rasul-Nya".
2. Menyampaikan kepada penduduk langit bahwa Allah mencintai atau membenci seorang hamba
Dalam sahih Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah; Rasulullah bersabda:
" إن الله إذا أحب عبدا دعا جبريل فقال
إنى أحب فلانا فأحبه - قال - فيحبه جبريل ثم ينادى فى السماء فيقول إن الله
يحب فلانا فأحبوه. فيحبه أهل السماء - قال - ثم يوضع له القبول فى الأرض.
وإذا أبغض عبدا دعا جبريل فيقول إنى أبغض فلانا فأبغضه - قال - فيبغضه
جبريل ثم ينادى فى أهل السماء إن الله يبغض فلانا فأبغضوه - قال -
فيبغضونه
ثم توضع له البغضاء فى الأرض " .
"Sesungguhnya Allah jika mencintai seorang hamba, Ia memanggil Jibril
dan berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku mencintai si Fulan maka
cintailah ia. Lalu Jibril ikut mencintainya, kemudian berseru di langit:
Sesungguhnya Allah mencintai si Fulan maka cintailah ia. Lalu penduduk
langit turut mencintainya, kemudian diturunkan rasa cinta kepadanya di
bumi. Dan jika Allah membenci seorang hamba, Ia memanggil Jibril dan
berkata kepadanya: Sesungguhnya Aku membenci si Fulan maka bencilah ia.
Lalu Jibril ikut membencinya, kemudian berseru di langit: Sesungguhnya
Allah membenci si Fulan maka bencilah ia. Lalu penduduk langit turut
membencinya, kemudian diturunkan rasa benci kepadanya di bumi."
3. Malaikat jibril turun ke bumi untuk menghadiri setiap orang mukmin yang meninggal dalam keadaan suci dari hadats
Diriwayatkan oleh al-Thabrani dalam al-Kabir dari Maimunah binti sa'ad:
"Wahai Rasulullah, bolehkah seseorang tidur dalam keadaan junub? Nabi
menjawab "Aku tidak suka jika ia (orang yang junub) tidur sebelum
berwudlu', aku khawatir ia lantas mati (dalam keadaan berhadats),
sehingga tidak dihadiri oleh Malaikat Jibril.”
4. Menjaga kota Madinah ketika peristiwa munculnya Dajjal
Diriwayatkan oleh Nu'aim bin Hammad dalam al-Fitan, dan al-Thabrani dari Ibnu Mas'ud, bahwa ketika Nabi saw. menyebutkan ciri-ciri Dajjal, beliau bersabda:
"Lalu Dajjal melewati Mekkah, ternyata di sana dia bertemu dengan
makhluq yang sangat besar, maka dia bertanya: siapa kamu? makhluq
tersebut menjawab 'aku adalah Mika'il, Allah mengutusku untuk menjaga
tanah haram ini'. Kemudian Dajjal meneruskan perjalanannya ke Madinah,
disana dia juga bertemu dengan Makhluq yang besar dan dia bertanya:
siapa kamu? makhluq itu menjawab: 'aku adalah Jibril, aku diutus Allah
untuk menjaga tanah haram ini'."
5. Turun pada malam lailatul qodar (setiap tahun) dan memberikan salam kepada kaum muslimin
Al Imam Ibnu Katsir menyebutkan dua pendapat makna Ar Ruh ketika menafsirkan ayat ke 4 surat Al Qodr
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ
"Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Ar Ruh dengan izin Rabbnya untuk mengatur urusan"
1. Ar Ruh adalah malaikat jibril sehingga ini termasuk bab mengathofkan khos (jibril) dengan 'am (malaikat-malaikat)
2. Ar Ruh adalah sejumlah malaikat sebagaimana pada surat An Naba'
Ayat ini semakna dengan ayat ke 4 dalam surat Al Ma'arij
[ تَعْرُجُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ [المعارج:4]
"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun" (QS Al Ma'arij:4)
Dan pendapat pertama ini dikuatkan dengan ayat
[ نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ [الشعراء:193]
"dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril)" (QS Asy Syu'ara:193)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar